Matematika Intelegensi Dalam Prespektif
Budaya
Zaman terus mengalir, zaman terus berubah. Setiap perubahan zaman, akan terbawa pula perubahan pola kehidupan bermasyarakatnya.
Pada zaman tahun 90 hingga 2000-an, masih terdapat permainan rakyat seperti halnya permainan bentengan, permainan petak umpet, dan lainnya. Memang sangat seru bila kita mengingat masa-masa tersebut, namun bila kita lihat dari sisi keilmuannya, dalam permainan tersebut ditemukan banyak hal yang berkaitan dengan pembelajaran khususnya matematika. Seperti hal, (1) Petak Umpet, secara tidak sadar didalam permainan ini kita dapat belajar bagaimana peluang ditemukannya teman-teman kita yang sedang bersembunyi. Sehingga logika dapat kita mainkan dalam permainan ini. Kemudian (2) permainan bentengan, didalam permainan bentengan ini selain kecepatan berlari, logika serta strategi memang sangat diperlukan dimana ketika kita harus mempertimbangkan apabila mau menyelamatkan teman kita yang tertangkap, kita juga jangan sampai tertangkap pula. (3) Permainan lempar sandal, permainan ini sangat mengarah kepada materi peluang serta geometri. Peluang dimana ketika kita akan melempar sandal ke arah lawan, harus diperhitungkan apakah hasil akan lemparan akan benar mengenai sasaran atau tidaknya, lalu sang penata sendal juga harus mempertimbangkan/membuat agar tumpukan sandal bertahan kokoh (tidak mudah jatuh) sehingga nalar geometri dapat masuk dalam permainan ini.
Namun, zaman sudah berganti.
Permainan-permainan tersebut sudah mulai berubah menjadi permainan yang berbasis teknologi. Bila kita memandang keilmuannya, maka tidak ada yang berubah. Misalnya, (1) Permainan "Minecraft", permainan ini mengacu bagaimana kita bermain dengan bentuk yang sangat geometris. Sehingga selain mengacu pada kreativitas player (pemain), secara tidak langsung pemain juga belajar akan materi geometris. (2) Permainan "Free Fire", permainan yang termasuk kedalam golongan FPS (First Persons Shoot) ini mengacu kepada nalar strategi serta perhitungan peluang. Sedemikian hingga, secara tidak langsung Mathematical Intelligence terpupuk.
Dengan melihat perkembangan zaman,
Kita tentu harus mengikuti perkembangan zaman tersebut.
Bukan budayanya yang hilang, namun budayanya yang berubah bentuk menyesuaikan tantangan Zaman yang terus berubah.